KABAR GARUT
– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, menyarankan kepada masyarakat dan semua pihak terkait agar meningkatkan tingkat kesiapsiagaan mereka terhadap ancaman bencana yang sering timbul pada masa kemarau. Potensi-potensi seperti kekurangan air, kebakaran rumah-rumahan, serta pembakaran lahan dan hutan harus dipersiapkan sedari awal.
Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana, menegaskan bahwa semua pihak terutama di tingkat kecamatan harus waspada menghadapi pergantian musim saat ini.
“Temans sekalian, terutama wilayah kecamatannya harus ‘siaga’, mengingat pergeseran musim menuju kemarau yang akan datang. Walaupun mungkin ada hujan, namun intinya tetap lakukan persiapan,” katanya pada hari Minggu, tanggal 15 Juni 2025.
Menurut dia, musim hujan yang selalu dikaitkan dengan bencana hidrometeorologi telah usai. Saat ini pemerintah kabupaten fokus pada mengantisipasi musim kemarau yang punya tantangan tersendiri, terutama soal pengaruhnya terhadap kehidupan warga setiap hari.
Disebutkan bahwa pergantian musim sekarang telah dirasakan, di mana pada pagi hari menjadi lebih dingin dibanding biasanya. Karena alasan tersebut, dia mengharapkan kepada pejabat instansi yang bersangkutan untuk melakukan langkah-langkah antisipasi.
Menurut Nurdin, Pemerintah Kabupaten Garut sudah mengadopsi panduan resmi dalam bentuk SOP (Standar Operasional Prosedur) guna mempersiapkan diri menghadapi musim kemarau. Beberapa tindakan yang diambil meliputi pembuatan peta area berisiko tinggi, penyusunan metode peredaian dampak bencana alam, serta persediaan barang-barang esensial untuk kawasan-kawasan yang diproyeksikan akan menderita akibat dari kemarau tersebut.
“Menurut data petaan, sejumlah area di Kabupaten Garut dikategorikan sebagai daerah berisiko tinggi untuk mengalami kekeringan. Di sisi lain, zona perdesaan pun turut menghadapi ancaman kebakaran rumah karena adanya kerumunan penduduk serta peningkatan aktifitas warga selama musim kemarau,” jelasnya.
Agar dapat mencegah kemungkinan kebakaran dalam kawasan perumahan, Nurdin telah memberi instruksi kepada Dinas Perumahan dan Pertokoan (Perkim) supaya menyediakan semua barang-barang yang diperlukan. Setiap item ini bakal menjadi penting nantinya guna mendukung pembangunan ulang hunian yang sempat hangus akibat api.
Di luar pemukiman, Nurdin juga menyoroti bahwa kebakaran lahan dan hutan merupakan masalah penting. Kawasan tertentu yang berulang kali terkena api selama musim kemarau adalah Gunung Guntur di Kecamatan Tarogong Kaler.
Menurut Nurdin lagi, untuk mengatasi potensi itu, Pemerintah Kabupaten Garut sudah bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), serta organisasi lainnya. Kolaborasi antar sektoral ini bertujuan agar bisa lebih cepat merespons peristiwa kebakaran dan juga membantu mengurangi dampak kerugiannya.
“Area Gunung Guntur termasuk di antara wilayah yang rentan terhadap kebakaran hutan, oleh karena itu perlu kita hindari hal tersebut. Syukurlah kita bersama TNI-Polri telah berkolaborasi dengan baik dalam mencegah serta mengatasi akibat dari musim kering,” ujar Nurdin.
Komentar