Masyarakat dan pengguna jalan mengeluhkan kondisi jalan Poros Malino-Makassar, tepatnya di Dusun Bilayah, Desa Pallantikang, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa, yang mengalami kerusakan parah selama hampir tiga tahun terakhir.
Jalan yang merupakan akses utama menuju kawasan wisata Malino itu kini berubah menjadi kubangan berlubang, membahayakan keselamatan dan menghambat aktivitas ekonomi warga.
Rismawati, seorang pedagang buah lokal, menyampaikan bahwa kondisi jalan yang menyerupai kubangan kerbau telah sangat mengganggu aktivitas warga dan pedagang. Ia bahkan harus membeli material pasir dan batu (sirtu) secara mandiri agar kendaraan wisatawan dapat berhenti di tempat jualannya.
“Saya dan suami berinisiatif menimbun sebagian jalan agar pembeli tidak kesulitan berhenti. Tapi ini bukan solusi permanen. Kami harap pemerintah segera bertindak,” ujar Rismawati.
Tidak hanya pedagang, para sopir truk pengangkut material seperti Agus juga merasakan kerugian besar akibat kerusakan jalan tersebut. Banyak kendaraan berat mengalami patah as dan kerusakan lainnya karena dalamnya lubang di sepanjang jalan.
“Kami sangat berharap pemerintah memperbaiki jalan ini. Sudah terlalu banyak kerugian yang kami alami,” kata Agus.
Sanji, warga Malino yang rutin melewati jalur tersebut untuk mengantar anaknya kuliah ke Makassar, menyatakan bahwa kerusakan ini bisa berdampak besar terhadap sektor pendidikan dan pariwisata.
“Jalan ini adalah akses utama ke Malino. Kalau dibiarkan, pariwisata bisa turun dan keselamatan pengendara juga terancam,” ujar Sanji.
Dengan ini, masyarakat Dusun Bilayah dan pengguna jalan Poros Malino-Makassar mendesak Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan DPRD Sulsel untuk segera mengambil langkah perbaikan demi menjamin kelancaran transportasi, pertumbuhan ekonomi lokal, dan keselamatan publik.
Komentar