Kareba Nusantara, Jakarta– Pendaftar ujian tulis berbasis komputer pada seleksi nasional berdasarkan tes atau UTBK SNBT sebanyak 11.927 orang yang memilih ikut tes di kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Menurut Koordinator Pelaksana Pusat UTBK Unpad, Inu Isnaeni Sidiq, ujian akan dilaksanakan dalam satu gelombang mulai 23 April hingga 4 Mei 2025. “Setiap harinya akan digelar dua sesi ujian mulai pagi dan siang,” katanya kepada Tempo, Kamis 17 April 2025.
Menurutnya, lokasi untuk mengikuti ujian hanyalah di dalam lingkungan kampus.
Unpad Jatinangor. Tim penyelenggara telah mempersiapkan total 290 pengawas yang akan disebarkan mengikuti frekuensi tes. Selain itu, para peserta ujian diperkirakan menggunakan sekitar 650 komputer pribadi atau PC dan tambahan 70 unit sebagai komputer backup. “Penyediaan tim sampai saat ini mencapai 95 persen,” ungkap Inu.
Untuk calon peserta dengan disabilitas dari Unpad yang mendaftar untuk mengikuti UTBK berjumlah tiga individu: satu tunarungu-wicara, satu lagi tunarungkai, serta satu tunadaksa. Menurut Inu, mereka akan mendapatkan fasilitas spesial dalam sesi-sesi tertentu selama pelaksanaan ujian tersebut. “Penyandang disabilitas tunarungkai dan wicara tidak dapat mempergunakan alat bantu pendengaran; namun demikian kami menyediakan pengejawantah Bahasa Isyarat,” jelasnya.
Pendaftar atau calon peserta UTBK sudah bisa memeriksa lokasi ujian dua hari sebelum tes. Sejauh ini, menurut Inu, tidak ada perubahan dalam aturan dan syarat pelaksanaan UTBK dari tahun lalu. Syarat peserta mengikuti ujian yaitu membawa kartu tanda pengenal ujian, salinan ijazah SMA sederajat yang sudah dilegalisasi atau surat keterangan kelas XII dari kepala sekolah dan dilengkapi foto berwarna terbaru serta dicap sekolah atau membawa kartu identitas asli.
Lainnya, para peserta tidak boleh menggunakan kaus lengan pendek (T-shirt) atau alas kaki, dan harus sampai di tempat pelaksanaan ujian maksimal 30 menit sebelum waktu mulainya tes. Setiap peserta yang tiba melewati jadwal tanpa peduli alasan apapun sesudah proses ujian berlangsung akan dilarang untuk bergabung dalam tes tersebut.
Terdapat pula larangan terhadap penggunaan daftar logaritma, berbagai model kalkulator, kertas kerja, buku atau catatan apapun, perangkat komunikasi seperti telepon genggam, jam tangan, kamera, modem, serta semua jenis alat elektronik yang digunakan untuk merekam dan hal-hal serupa.
Saat ujiannya berjalan, para peserta tidak boleh bertanya tentang kunci jawabannya kepada siapapun, bekerjasama atau komunikasi dengan peserta lain ataupun pihak dari luar, serta tak dapat meminta ganti rugi atau menukar diri dengan orang lain. Apabila ada peserta yang mau keluar dari area ujian, maka perlu mendapatkan persetujuan dari penegak aturan setempat.
Komentar