crime criminal cases news police reports politics
Beranda / politics / Update Kasus Dokter Residen Cabul di RSHS: Polisi Menanti Hasil Tes Psikologi dan Investigasi Forensik

Update Kasus Dokter Residen Cabul di RSHS: Polisi Menanti Hasil Tes Psikologi dan Investigasi Forensik

Update Kasus Dokter Residen Cabul di RSHS: Polisi Menanti Hasil Tes Psikologi dan Investigasi Forensik
Update Kasus Dokter Residen Cabul di RSHS: Polisi Menanti Hasil Tes Psikologi dan Investigasi Forensik

Kareba Nusantara, BANDUNG – Polisi belum menerima hasil pemeriksaan psikologis dari tersangka dokter residennya yang bernama Priguna Anugerah, dan saat ini mereka sedang dalam proses penantian untuk mendapatkannya.

Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Surawan mengatakan, proses masih terus berlanjut. Tes psikologi terhadap Priguna, katanya, tak hanya sekali dilaksanakan melainkan beberapa kali.

“Kami juga sedang menunggu hasil pemeriksaan dari Puslabfor yang belum selesai, karena memang tesnya beberapa kali,” katanya, Senin (21/4/2025).

Kombes Surawan menambahkan, polisi bakal segera menyerahkan berkas pemeriksaan penyidikan dokter cabul ini setelah hasil psikologi dan Puslabfor telah selesai diterima.

Terkait proses rekonstruksi, Surawan menggarisbawahi bahwa mereka masih menanti instruksi dari Jaksa Penuntut Umum atau JPU.

Tepis Tudingan TNI Bakar Warga di Intan Jaya, Kapuspen TNI: Faktanya Dibunuh Kelompok OPM

Namun, hal tersebut hanya terjadi apabila JPU tidak memintanya sehingga tidak akan ada (rekonstruksi). Apabila berkasnya mencukupi atas apa yang telah dilakukan, ujarnya.

Sebelumnya, polisi telah mengadakan pengumpulan bukti di lokasi kejadian pada hari Jumat (11/4/2025). Pengamatan dan pencitraan tempat peristiwa tindak pidana yang terjadi akibat kasus pelecehan seksual oleh dokter residensi Universitas Padjajaran di Lantai 7 Gedung MCHC Rumah Sakit Umum H. Soepranto Bandung dilakukan. Proses tersebut berlangsung selama kurang lebih dua jam mulai pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat.

“Tadi, kita melakukan pengumpulan bukti di lokasi kejadian lagi. Hasil akhirnya belum bisa dipastikan sampai adanya analisis dari Laboratorium Forensik. Saat mengolah lokasi tersebut, kami mencoba memeriksa kamar, ranjang, dan lain-lain,” jelasnya.

Mengevaluasi tempat kejadian perkara tersebut, lanjut Surawan, bertujuan untuk menambah kelengkapan dari evaluasi sebelumnya atau titik awal di mana obat-obatan dan barang bukti lainnya ditemukan.

“Sebelumnya, dia menjelaskan dengan lebih rinci menggunakan teknik khusus. Ruangan tersebut hanya berada di lantai tujuh, terutama area tempat tidurnya,” katanya.

Harga Mobil Listrik Bekas Melorot Drastis di China: Ancaman ‘Price Collapse’ Jangkauan Lebar, Termasuk Xiaomi SU7 Ultra Turun Nilainya

Surawan mengatakan bahwa ruangan yang dijadikan tempat kejadian perkara pemerkosaan tersebut sebenarnya direncanakan sebagai kamar perawatan. Namun, hingga saat ini ruangan tersebut belum digunakan.

“Saat itu ada tempat tidur yang masih kosong. Kami mendapatkan bantuan dari Puslabfor dan Dokkes beserta dengan penyidik. Kamar tersebut tidak dikunci dan pelaku melaksanakan perbuatannya sendirian,” jelas Surawan.(*).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com