crime indonesia local news news news media
Beranda / news media / Tepis Tudingan TNI Bakar Warga di Intan Jaya, Kapuspen TNI: Faktanya Dibunuh Kelompok OPM

Tepis Tudingan TNI Bakar Warga di Intan Jaya, Kapuspen TNI: Faktanya Dibunuh Kelompok OPM

Tepis Tudingan TNI Bakar Warga di Intan Jaya, Kapuspen TNI: Faktanya Dibunuh Kelompok OPM



-Keputusan Markas Besar TNI untuk menanggapi penyebaran surat pembuka yang ditandatangan oleh Antonia Hilaria Wandagau. Surat itu menyatakan bahwa TNI telah mengambil nyawa serta membakar wanita bernama Mama Hertina Mirip di Intan Jaya.

Mabes TNI mengkonfirmasi bahwa berita itu tidak akurat. Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menjelaskan, laporan tersebut bisa membawa kesalahan pemahaman. Menurut aparat keamanan serta warga lokal, Mama Hertina ditembak oleh anggota dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).

“Mama Hertina ditemukan telah meninggal pada tanggal 23 Mei di desa Dugusiga, distrik Sugapa. Menurut kesaksian yang ada, wanita tua itu menderita masalah mental dan biasanya berjalan-jalan sendirian ke hutan,” jelas Kristomei dalam pernyataan resmi pada hari Senin (26/5).

Menurut data yang dikumpulkan oleh Mabes TNI, Mama Hertina terakhir kali tercatat sebagai orang hilang pada tanggal 15 Mei. Ia muncul kembali sesudah berpindahan ke wilayah Kampung Mamba Bawah karena adanya ancaman dari sekelompok bersenjata.

Kristomei mengklaim bahwa tak ada anggota TNI yang terlibat dalam kejadian tersebut sehingga menyebabkan meninggalnya Mama Hertina. Ia membantah kabar yang muncul melalui surat terbuka itu.

Terkuak Bos Sindikat Penjualan Bayi dari Bandung ke Singapura, 6 Bayi Selamat

”Ini murni
hoax
Yang diciptakan agar menyebarkan pandangan keliru bahwa TNI telah menewaskan penduduk di Papua. Sebenarnya, sejak tanggal 15 Mei, pasukan militer tersebut sudah ditarik dari Kampung Sugapa Lama berdasarkan permintaan Bupati dan para pemuka masyarakat lokal,” jelas Kristomei Sianturi.

Beberapa waktu kemudian, tepatnya tanggal 18 Mei, Mama Hertina dikabarkan menghilang dari lokasi penampungan warga. Tetangga-tetangganya mencurigai bahwa ia mungkin telah kembali ke desa aslinya di Jaindapa. Saat sedang dalam perjalanan tersebut, dia ditahan serta diserang oleh sekelompok senjata api yang dipimpin oleh Daniel Aibon Kogoya dari Organisasi Papua Merdeka (OPM). Mereka menyebutkan bahwa Mama Hertina diduga menjadi mata-mata untuk Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Selanjutnya, Kristomei menjelaskan bahwa mayat Mama Hertina sudah dikubur menurut prosesi tradisional pada hari yang sama ketika ia ditemukan. TNI meminta semua warga untuk tidak ikut-ikutan menyebarkan berita palsu dan melakukan verifikasi atas setiap informasi, khususnya yang berkaitan dengan pertempuran menggunakan senjata api di Papua.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com