investing investing business news investors stock market investment advice warren buffett
Beranda / warren buffett / Pelajaran dari Warren Buffett: Hindari 5 Pengeluaran Ini untuk Meningkatkan Keuangan Anda

Pelajaran dari Warren Buffett: Hindari 5 Pengeluaran Ini untuk Meningkatkan Keuangan Anda

Pelajaran dari Warren Buffett: Hindari 5 Pengeluaran Ini untuk Meningkatkan Keuangan Anda



– Warren Buffett, seorang dari investornya terkemuka global, ternama karena pendekatan finansialnya yang menitikberatkan pada gaya hidup hemat dan bijaksana.

Walaupun mempunyai harta melebihi 140,8 miliar dolar AS (sekitar 2.200 triliun rupiah), dia masih menetapkan pola hidup sederhana serta pandai dalam mengatur keuangannya.

Warren Buffett mengutamakan kesadaran untuk menjauhi pembelanjaan berlebihan dan lebih menekankan pada investasi jangka panjang.

Dilansir dari
New Trade U
Berikut lima jenis pengeluaran yang harus dijauhkan oleh kalangan menengah untuk meraih kestabilan finansial sesuai dengan pandangan Warren Buffett.

Emas Digandrungi, OJK dan Pegadaian Kasih Peringatan Hati-hati

1. Membeli Mobil Baru

Mobil baru kehilangan sebagian besar nilainya dengan sangat cepat. Pada tahun pertama saja, harga kendaraan tersebut mungkin akan jatuh sampai 20%, sementara setelah lima tahun, nilai totalnya dapat berkurang mencapai 60%.

Maka dari itu, Buffett merekomendasikan untuk memikirkan pembelian kendaraan beroda empat bekas yang masih dalam kondisi bagus.

Misalnya saja, Buffett mengemudikan Cadillac DTS 2006 selama kurang lebih sepuluh tahun sampai akhirnya diganti di tahun 2014 karena desakan dari keluarga. Baginya, langkah finansial cerdas berarti memilih barang yang nilai jualnya tidak mudah terdepresiasi.

2. Mengikuti Langganan yang Tak Perlu

Pada zaman modern ini, pembayaran untuk layanan berlangganan seperti nonton streaming, keanggotaan gym, serta tarif pengantaran kerapkali terjadi tanpa kita sadarinya.

Mengapa Harga Emas Perhiasan Lebih Terjangkau Daripada Emas Antam?

Buffett menganjurkan untuk memeriksa kembali biaya tersebut supaya tidak merugikan keuangan jika tak memberi hasil yang optimal.

Bagi orang yang cermat dalam hal keuangan, Buffett terkenal hingga untuk mengambil kembalian berupa koin dari telepon umum ketika panggilannya gagal terhubung.

Ini mencerminkan betapa krusialnya untuk mencegah kebocoran finansial, berapapun besarnya nominal tersebut.

3. Terus Memperbesar Dimensi Rumah

Warren Buffett menekankan bahwa membeli properti tinggal yang melebihi keperluan dapat berakibat sebagai bebannya secara ekonomi.

Kesuksesan Mencapai Puncak: 10 Weton Terpilih Capai Aset di Segala Tempat Sesuai Primbon Jawa

Di luar harga propertinya, beban biaya ekstra seperti pajak, pemeliharaan, serta tagihan utilitas pun naik bersama dengan peningkatan ukuran hunian.

Misalnya saja, walaupun memiliki kemampuan untuk membeli sebuah rumah megah, Buffett masih menetap di sebuah hunian sederhana di Omaha, Nebraska. Rumah tersebut dibelinya pada tahun 1958 dengan harga $31.500 atau setara dengan kira-kira Rp 500 juta berdasarkan nilai tukar mata uang hari ini.

Ini mengindikasikan bahwa aspek kenyamanan dan kebutuhan lebih dominan dibandingkan dengan angka status sosial.

4. Membeli Produk Harga Terjangkau Kualitas Kurang Bagus

Buffett yakin bahwa membeli produk dengan kualitas premium lebih menguntungkan daripada barang murahan yang mudah rusak.

Pemikirannya adalah bahwa harga belum tentu menunjukkan nilai, dan berinvestasi pada barang yang bermutu bisa mengurangi biaya di kemudian hari.

Misalnya saja saat membeli pakaian, perlengkapan elektronik, atau furniture berkualitas tinggi mungkin terlihat cukup menguras dompet di awal, namun sebenarnya dapat menjadi penghemat biaya dalam jangka panjang karena ketahanan mereka yang lebih lama daripada produk berharga rendah yang cepat rusak dan harus digantikan.

5. Membeli Tiket Lotre

Buffett menganggap pembelian tiket lotere sebagai bentuk pengeluaran yang tak masuk akal lantaran probabilitas untuk memenangkan hadiah tersebut sungguh rendah.

Dia menamakan undian tersebut sebagai “pajak untuk orang-orang yang kurang paham tentang matematika” sebab bergantung pada keberuntungan lebih dari pengaturan finansial yang baik.

Sebagai gantinya dari harapan mendapat uang dengan cepat, Buffett mengusulkan untuk melakukan investasi atau menyimpan dana secara teratur supaya harta benda bisa berkembang dengan stabil.

Buffett mementingkan bahwa kestabilan finansial tidak tergantung pada seberapa besar pendapatan seseorang, melainkan bagaimana mereka mematutinya.

Dengan mengurangi pembelian yang kurang penting, seperti kendaraan bermotor terbaru, layanan berlanggan tak diperlukan, properti besar melewati kebutuhan, produk murah dengan mutu rendah, serta tiket undian berhadiah, maka lapisan tengah masyarakat dapat lebih tertuju pada penciptaan aset jangka panjang.

Hidup sederhana tidak berarti terkekang oleh keterbatasan, tetapi justru berkaitan dengan pengambilan keputusan finansial yang bijak untuk mencapai masa depan yang lebih terjamin dan stabil.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com