.CO.ID – JAKARTA
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengestimasikan bahwa pinjaman dalam pembiayaan syariah multifinance akan meningkat dua kali lipat menjadi angka dengan pertambahan double-digit di tahun ini.
Kepala Eksekutif Pengawas di OJK untuk lembaga pembiayaan, perusahaan modal ventura, institusi keuangan mikro, serta jasa keuangan lainnya, Agusman, menyebut bahwa prediksi tersebut sebagian besar didorong oleh capaian pertumbuhan kredit pada layanan pembiayaan syariah multifinance yang menurut datanya telah mendekati angka 10% sesuai dengan informasi paling baru.
Menurut Agusman, piutang dari pembiayaan syariah yang diberikan oleh perusahaan pembiayaan telah mencapai angka sebesar Rp 28,24 triliun hingga bulan Februari tahun 2025.
Angka tersebut meningkat sebesar 9,98%
Year on Year
“(YoY) atau hampir 10%, apabila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya,” katanya pada konferensi pers RDK OJK, Jumat (11/4).
Agusman menjelaskan bahwa pertambahan itu terjadi karena adanya kenaikan dalam pendanaan untuk investasi serta layanan.
Dia percaya bahwa kredit multiguna syariah dapat tumbuh hingga dua kali lipat menjadi angka dengan lebih dari satu nol di tahun 2025 berkat peningkatan jumlah aplikasi produk-produk baru dalam sistem syariah yang dikirim ke badan pemerintah tersebut belakangan ini.
“Dengan demikian, alasan tersebut menjadikan kita optimis bahwa kredit pembiayaan syariah akan mengalami pertumbuhan ganda-digit,” ungkapnya.
Berikut adalah data yang dicatat oleh OJK mengenai kinerja industri multifinance secara umum: total tagihan pembiayaan dari perusahaan-perusahaan multifinance mencapai angka Rp 507,02 triliun pada bulan Februari tahun 2025.
Piutang pembiayaan pada bulan Februari 2025 meningkat sebesar 5,92% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sementara itu,
Non Performing Financing
(NPF) Pendanaan kotor dari lembaga pembiayaan pada Februari 2025 tercatat sebesar 2,87%. Nilainya mengalami peningkatan positif bila dibandingkan dengan angka di bulan sebelumnya yaitu 2,96%.
Komentar