SAMPIT, .CO
– Bandara Haji Asan Sampit menunjukkan kenaikan signifikan dalam jumlah penumpang selama musim mudik dan arus balik Lebaran pada tahun 2025. Selama periode posko mulai dari H-10 sampai dengan H+10 Lebaran, terdapat total 10.209 penumpang yang melewati bandara tersebut, meningkat sekitar 137% jika dibandingkan dengan periode serupa di tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah, ada kenaikan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini juga disebabkan oleh penerbangan baru dari Nam Air yang menghubungkan Sampit-Semarang yang populer,” kata Tedy Rachmajadi R, Kepala Seksi Teknik Operasi Keamanan dan Layanan Darurat (TOKPD) di Bandara H Asan pada hari Jumat (11/4).
Berdasarkan data, dari tanggal 21 Maret sampai 11 April 2025, ada 43 penerbangan yang mendarat di Bandara H Asan, mengantarkan 4.442 penumpang. Untuk dibandingkan, pada tahun sebelumnya hanya terdata 28 penerbangan masuk dan keluar dengan jumlah keseluruhan penumpang mencapai 4.304 orang.
Menurut Tedy, pertambahan tersebut tidak terlepas dari adanya tambahan rute penerbangan yang dilayangkan oleh Nam Air beserta dengan peningkatan frekuensi penerbangan menuju beberapa kota besar. Saat ini, Nam Air mengoperasikan tiga jalur penerbangan yakni dari dan ke Sampit-Jakarta setiap harinya, sampit-Semarang tiga kali dalam satu minggu, serta Sampit-Surabaya empat kali dalam seminggu.
Tiap penerbangan mempunyai batasan maksimal yaitu 130 orang penumpang. Perlu diketahui, di masa angkutan lebaran yang lampau, jaringan penerbangan hanya terbatas pada Nam Air jalur Sampit-Jakarta yang beroperasi empat hari dalam satu minggu, dan juga Wings Air jalur Sampit-Surabaya tiga kali tiap pekan, dimana setiap pesawat tersebut punya muatan optimal sekitar 72 penumpang.
“Posko pengawasan terakhir pada hari ini tetap melaporkan bahwa semua penerbangan telah penuh, entah itu untuk kedatangan atau keberangkatan. Tarif tiket pesawat juga sudah pulih menjadi normal mulai tanggal 8 April,” jelas Tedy.
Puncak arus balik terjadi pada 5 April 2025. Setelahnya, pergerakan penumpang sempat melandai saat Hari Raya dan H+1, lalu kembali meningkat. Sebagian besar penumpang yang kembali ke Pulau Jawa adalah pelajar dan pekerja, sementara penumpang yang datang ke Sampit didominasi oleh para pekerja di sektor perkebunan.
“Sampai sekarang, semuanya berlangsung dengan baik. Terdapat hanya satu kali keterlambatan penerbangan selama satu setengah jam karena kondisi cuaca, tetapi itu masih di bawah batas yang dapat diterima,” terangnya.
Melihat tingginya animo masyarakat terhadap transportasi udara, pihak Bandara H Asan terus menjalin koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim) untuk mengembangkan infrastruktur. Salah satu fokus utamanya adalah memperpanjang landasan pacu guna membuka peluang bagi bertambahnya maskapai dan rute baru.
“Saat ini tengah dikerjakan proses pengadaan tanah untuk memindahkan bangunan PKP-PK. Tahun lalu, Pemerintah Kabupaten sudah memberikan hibah tanah sebanyak lima hektar kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Tujuannya adalah agar penambahan panjang landasan pacu dapat dimulai tahun depan,” tutup Tedy. (bah/ram/kpg)
Komentar