Kareba Nusantara
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menguraikan peran UGM dalam perseteruan terkait ijasah Jokowi.
Mahfud MD berpendapat bahwa UGM tidak harus ikut campur dalam debat mengenai ijazah Jokowi.
Dalam pernyataan yang dibuatnya, Mahfud MD menegaskan bahwa UGM hanyalah pengeluarnya dan tidak terkait dengan pemalsuan tersebut.
Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Mahfud MD melalui kanal YouTube resmi Mahfud MD Official pada acara Terus Terang yang diluncurkan pada hari Selasa, 15 April 2025.
Mantan Menteri Koordinator Politik dan Hukum, Mahfud MD berpendapat bahwa UGM sebaiknya tidak terlalu mendalam menyentuh perselisihan mengenai ijazah Jokowi.
Sebenarnya, UGM hanyalah lembaga yang menerbitkan ijazah, bukan penyebar palsu.
Secara ideal, UGM sebaiknya tidak terlibat dalam masalah tersebut, karena UGM adalah penerbit ijazah, bukan pembuat palsu ijazah.
“UGM tinggal mengatakan, saya sudah mengeluarkan dulu ijazah ini, gitu,” jelas Mahfud.
UGM, kata Mahfud, cukup mengatakan telah mengeluarkan ijazah bagi Jokowi sebagai tanda lulus dari Fakultas Kehutanan.
Publik Berhak Tahu
Terhadap permintaan publik agar memeriksa keabsahan ijazah Jokowi, Menurut Mahfud MD, hal tersebut bukanlah suatu kesalahan.
Karena hal tersebut tertulis di dalam UU Keterbukaan Informasi Publik.
“Tidak apa-apalah (apabila masyarakat mau meminta lihat ijazah Jokowi) sebab terdapat UU Ketertiban Informasi Publik,” ungkap Mahfud pada siaran YouTube resmi Mahfud MD dalam acara Terus Terang, Selasa (15/4/2025).
Akan tetapi, jika Jokowi tidak berkeinginan untuk menunjukkan ijazahnya, hal tersebut dapat diselesaikan melalui jalur hukum.
Bila enggan membuka informasinya, terdapat Pengadilan bernama Komisi Informasi.
Beginilah dapat menentukan hukuman, seperti sistem pengadilan dengan putusan yang berkuatan hukum. Jika putusannya harus diungkapkan, maka ungkapkan.
Setelah dibuka oleh KPU, pendaftaran awal (untuk jabatan kepala daerah) terjadi di Solo. Sebelum beliau menjadi Presiden, nama lengkapnya adalah Drs. Joko Widodo. Setelah menjabat sebagai Presiden, gelar kepadanya bertambah menjadi Ir. Joko Widodo.
“Itu semuanya akan dapat diakses oleh publik nantinya,” kata Mahfud.
UGM: Jokowi merupakan Lulusan Fakultas Kehutanan
Universitas Gadjah Mada (UGM) sudah memastikan bahwa Joko Widodo merupakan lulusan dari Fakultas Kehutanan UGM.
Pada pengumuman resmi yang diterbitkan pada hari Selasa (15/4/2025), UGM mengklarifikasi bahwa Joko Widodo telah menuntaskan pendidikannya di institusi itu pada tahun 1985.
Di samping itu, skripsi yang ditulis Joko Widodo saat ini sudah bisa diakses oleh masyarakat umum.
Sekretaris Universitas Gadjah Mada, Dr. Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu, S.H., LL.M., menegaskan bahwa Presiden ke-7 Republik Indonesia ini memang merupakan alumnus dari Fakultas Kehutanan.
“Universitas Gadjah Mada menyatakan bahwa Joko Widodo adalah alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM),” ungkap Dr. Andi dalam pernyataan yang dipublikasikan di laman resmi UGM, Selasa (15/4/2025).
Joko Widodo, yang berkode nomor mahasiswa 80/34416/KT/1681, mengawali pendidikannya di tahun 1980 dan kemudian dinyatakan lulus pada tanggal 5 November 1985.
Dr. Andi menambahkan, “Orang tersebut sudah menjalani semua tahapan studi yang berawal dari tahun 1980 hingga wisudanya pada tanggal 5 November 1985.”
UGM juga menyatakan bahwa mereka hanya akan mengungkapkan informasi pribadi atas dasar permintaan formal dari petugas penegak hukum sebagaimana ditetapkan oleh peraturan-peraturan yang berlaku.
Satu hal yang mencolok adalah laporan tesis Joko Widodo dengan judul “Analisis Terkait Pola Penggunaan Kayu Lapis di Sektor Konstruksi di Kota Surakarta”, yang telah terselesaikan pada tahun 1985.
Tesis itu sekarang bisa dinikmati oleh masyarakat secara luas, tetapi hanya segelintir bagiannya saja yang terbuka untuk umum.
UGM pun menyatakan bahawa mereka tidak ada keterlibatan dalam masalah ataupun perselisihan terkait dengan permohonan klarifikasi tentang ijasah Jokowi yang pernah disampaikan oleh Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA).
Pada pertemuan yang dilangsungkan tanggal 15 April 2025, Dr. Andi menyatakan, “UGM sebagai lembaga publik yang mengelola sistem perguruan tinggi di Indonesia tunduk pada regulasi tentang proteksi data individu serta transparansi informasi masyarakat.”
Berdasarkan penjelasan tersebut, UGM berupaya untuk menenangkan kekhawatiran tentang status akademis Joko Widodo dan sekaligus menyediakan keterbukaan atas data yang bisa diakses oleh masyarakat umum.
Jokowi Tunjukkan Ijazah
Jokowi dikenal telah memperlihatkan ijazahnya kepada jurnalis di dalam rumah.
Wartawan diundang untuk memasuki rumahnya pada hari Rabu (16/4/2025) sekitar jam 09.00 WIB.
Keempat wakil dari kelompok yang meragukan diploma Jokowi dengan senang hati diundang untuk memasuki kediaman tersebut.
Dimintalah mereka untuk duduk dan mengobrol dengan santai sambil mengecek ijazah Jokowi mulai dari SD sampai perguruan tinggi.
Sertifikat itu dipercayai masih dalam keadaan prima dan dirawat dengan baik.
Berdasarkan pendapat Tribun Solo, dokumen kependidikan yang dipaparkan Jokowi sangat mirip dengan gambar yang dibagikan politikus PSI Dian Sandi Utama melalui platform X.
Namun, Jokowi tidak mau memperlihatkan hal itu kepada publik yang mengklaim ijazahnya adalah palsu.
Karena dia merasa tidak perlu menjelaskan kepada publik.
Alhamdulillah, perwakilan yang meragakan ijazah tersebut telah diterima tadi ketika saya berada di dalam rumah.
“Beliau berharap dapat bertemu untuk bersilatuhrahmi, pastinya saya sangat senang menerimanya. Kemudian, yang kedua, beliau minta agar saya bisa menampilkan ijazah aslinya. Saya jelaskan bahwa saya tidak berkewajiban untuk menunjukkannya kepada mereka dan sebenarnya mereka tidak memiliki wewenang untuk memaksa saya menunjukkan ijazah tersebut,” ungkapnya.
(*)
Ikuti informasi terkini yang sedang ramai dibahas di
Google News
,
Channel WA
, dan
Telegram
Komentar