Tantangan global saat ini seperti inflasi yang meroket, konflik geopolitik, dan penyesuaian kebijakan moneter di beberapa negara membawa kesulitan besar untuk para pemodal. Pendapat ini dinyatakan oleh pakar finansial Mike Rini.
Mike berpendapat bahwa kondisi dunia sekarang memberikan tantangan unik bagi investor. Banyak dari mereka merasa lebih nyaman menahan uangnya dalam bentuk cash agar terlindungi dari volatilitas pasar.
Mike menegaskan bahwa menyimpan uang dalam bentuk tunai untuk jangka waktu yang lama pun memiliki risiko sendiri, khususnya disebabkan oleh inflasi yang semakin naik dan bisa merugikan nilai sebenarnya dari harta tersebut.
“Likuiditas tentu saja penting, namun perlu dikelola dengan seimbang,” jelas Mike kepadaValueHandling
, Sabtu (5/4).
Dia menyarankan supaya para pemodal menyisihkan kira-kira 30% dari total investasi mereka ke dalam jenis aset yang mudah dicairkan, contohnya tabungan perbankan, logam mulia, serta dana pasar uang. Tambahan lagi, sangatlah vital memiliki cadangan dana dengan jumlah minimal enam kali dari pengeluaran harian Anda.
Selanjutnya, Mike mementaskan kesesuaian antara diversifikasi dengan pengurangan risiko. “Jangan terpaku pada satu macam instrumen investasi saja. Melakukan penyebaran modal di saham, obligasi, serta reksa dana bisa mendukung keseimbangan antara kemungkinan kerugian dan laba,” tambahnya.
Dia juga menggarisbawahi ada celah dalam situasi ketidaktegasan pasar. Barang-barang seperti emas, yang harganya biasanya meningkat sewaktu pasar bergerakan dengan liar, dapat digunakan sebagai tempat perlindungan keamanan. Sejumlah sektor dari perdagangan saham pada beberapa bidang industri masih memperlihatkan prospek perkembangan walaupun suasana pasarnya tak teratur.
“Dengan menggunakan pendekatan yang berhati-hati serta menerapkan strategi yang sesuai, investor bukan saja dapat menjaga kekayaannya, namun juga mengambil kesempatan yang tersedia,” tegasnya.
Komentar