LUMAJANG, Kareba Nusantara– Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali meledak akibat erupsinya pada hari Kamis tanggal 17 April 2025.
Pos Observasi Gunung Api (POGA) Semeru di Gunung Sawur menyatakan bahwa Gunung Semeru telah melakukan tiga erupsi sejak jam 00:00 sampai dengan 07:30 WIB.
Erupsi pertama terjadi pada pukul 04.07 WIB dengan letusan kolom abu berintensitas sedang setinggi 700 meter di atas puncak kawah, mengarah ke selatan dan barat daya.
Disusul pada pukul 05.45 WIB, Gunung Semeru kembali mengalami erupsi berupa kolom abu berintensitas sedang dengan tinggi 800 meter yang mengarah ke utara.
Baru-baru ini, Gunung Semeru telah meletus lagi pada pukul 06:10 WIB. Letusan tersebut menyemburkan abu vulkanik dengan intensitas tinggi sekitar 900 meter dan arah hujaman menuju bagian timur laut.
“Pada hari Kamis, tanggal 17 April 2025 sekitar pukul 06:10 Waktu Indonesia Bagian Timur (WIB), Gunung Semeru meletus dan menghasilkan kolom debu yang mencapai ketinggian 900 meter lebih dari puncak gunung tersebut,” demikian disampaikan oleh Sigit Rian Alfian dari Pusat Pengamatan Gempabumi dan Api Bawah Tanah Semeru melalui pernyataan tertulisnya.
Pada hari Selasa (16/4/2025), antara pukul 00:00 hingga 24:00 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB), Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semaruh mencatat adanya letusan yang terjadi sebanyak 61 kali.
Namun, sebagian besar erupsinya tak bisa diamati dengan mata telanjang lantaran Gunung Semeru diselimuti awan tebal.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono menyebutkan bahwa tingkat keaktifan Gunung Semeru sekarang ditempatkan pada skala II atau siaga.
Namun demikian, dia menyarankan masyarakat agar tidak melaksanakan kegiatan apapun di area selatan-timur yang berada sejajar dengan Besuk Kobokan, hingga jarak delapan kilometer dari bagian atas aliran tersebut.
Jauh di luar area itu, penduduk tidak boleh melaksanakan kegiatan apapun dalam radius 500 meter dari pinggir Sungai Besuk Kobokan. Hal ini disebabkan adanya risiko terkena penyebaran awan panas yang lebih luas serta arus lava hingga mencapai jarak 13 kilometer dari puncak gunung.
Lebih jauh lagi, area di seputaran Gunung Semeru sering dilanda hujan deras yang memiliki potensi untuk menyebabkan banjir lava panas.
“Berhati-hati dengan kemungkinan adanya awan panas erupsi (APG), erupsi lava, serta lahar dingin sepanjang aliran sungai yang sumbernya ada di puncak Gunung Semeru,” katanya.
Komentar