— Komandan Pasukan Pertahanan Maju Israel memperingatkan masyarakat tentang ancaman serangan rudal balistik dari Iran yang menargetkan beberapa area Permukiman Israel pada Minggu, 15 Juni 2025. Hal ini menyebabkan frustrasi bagi wisatawan karena pembatalan penerbangan serta ketidakpastian terkait keselamatan jiwa mereka.
Saya menyadari kondisi yang ada saat ini, namun timbul rasa frustasi karena kami tak bisa mereschedule penerbangan pulang ke Israel, meski untuk bulan Juli tengahnya. Saat ini kami berada di luar negeri dengan upaya membentuk skenario alternatif, seperti menemukan tempat tinggal sementara di negara lain, akan tetapi sistem milikmu enggan memberikan opsi pemilihan waktu kepulangan bahkan hingga beberapa pekan ataupun satu bulan mendatang.
Kita tidak menginginkan tanggal spesifiknya, kita cuma butuh pilihan buat menentukan tanggal yang masuk akal sekitar tengah bulan Juli agar bisa merencanakan masa depan dengan baik. Menetap satu per satu di penginapan setiap harinya sementara untuk orang tua difabel itu tak bertahan lama.
Yang kami harapkan adalah mendapatkan izin dari Anda untuk menyetujui jadwal pengembalian pada akhir Juli. Meski masih bersifat sementara, ini akan memungkinkan kami merencanakan reservasi hotel untuk satu bulan penuh atau seminggu sekali dan menghindari pembatalan harian.
Kondisi tak pasti ini sangat tegnaker karena khawatir tentang keadaan sekarang di Israel, terutama tanpa bisa menyusun rencana atau bahkan menelepon. Interaksi dengan staf dukungan pelanggan yang kasar dan acuh tampaknya memperburuk suasana hati yang telah tegang tersebut. Selain itu, website Anda tengah bermasalah dan menjadi platform yang biasanya digunakan oleh agen dukungan untuk merujuk klien mereka. Bahkan link yang kamu bagikan pun dikatakan tidak dapat diakses.” Komentar dari pengguna @miamiashlie ini mendapatkan banyak tanggapan dari warganet lainnya.
Penerbangan menuju dan meninggalkan Israel untuk beberapa tujuan ditangguhkan sampai Senin, 23 Juni, yang meliputi: Berlin, Tbilisi, Barcelona, Batumi, Warsawa, Rhodes, Munchen, Tivat, Lisboa, Tokyo, Kraków, Venezia, Thessaloniki, Marseille, Crete (Heraklion), Kefalonia, Santorini, Chisinau, Beograd, Tirana, Porto, Mykonos, Lefkada, serta Moskow.
EL AL mengaku adanya tantangan dan ketidaktentuan yang membuat para pelanggannya merasakan kesulitan; ada yang tertahan di luar negeri dan ingin pulang, serta ada juga yang berada di Israel dengan rencana perjalanan yang batal. Perusahaan tersebut menjamin bahwa begitu masalah keamanan dan persetujuan untuk meneruskan penerbangan terselesaikan, operasi penerbangannya akan dipulihkan secara bertahap, dimulai dengan penumpasan pesawat penyelamat dari daerah sekitarnya. Hal itu disampaikan sebagai tanggapan atas keprihatinan warga asing yang tak dapat meninggalkan Israel.
Komentar