Drone dari Angkatan Bersenjata Ukraina diklaim telah sukses merusak pesawat bom strategis Rusia jenis Tu-22M3 sesuai laporan oleh Komandan Tertinggi Oleksandr Syrskyi melalui wawancaranya dengan situs LB.ua yang dirilis pada hari Selasa (9 April).
“Baru-baru ini, misi kita berhasil menumbangkan bomber Tu-22M3. Setelah mendarat dengan aman, pesawat tersebut segera diserang oleh dron milik kita,” ungkap Syrskyi.
Pernyataan itu dikemukakan saat membahas akibat serangan dron jarak jauh oleh Ukraina terhadap sasaran penting di Rusia.
+ Kendaraan Tempur T-72M1 Buatan Soviet Terakhir dari Republik Ceko Di Kirim ke Ukraina
Walaupun pernyataan ini belum bisa dikonfirmasi secara mandiri, pengeboman dari satu unit Tu-22M3 — bom berkecepatan super produksi Uni Soviet senilai kira-kira 100 juta dolar AS — bakal menjadi pukulan berarti untuk Angkatan Udara Rusia. Mereka masih mengandalkan jenis pesawat itu pada operasional mereka di Ukraine.
+ Ukraina sedang membangun persenjataan terbaru guna menahan serangan dron pembom bunuh diri dari Rusia.
Tempat dan Jadwal Belum Diketahui
Pemimpin militer itu enggan menyebarkan detail tentang posisi dan waktunya melakukan serangan. Sampai sekarang, baik pihak Kiev maupun Moscow belum memberikan pengumuman resmi terkait kerusakan pada pesawat berbadan lebar asal Rusia selama periode April. Berdasar pernyataan dari Kepala Staf Militer Ukraina, jumlah keseluruhan pesawat tempur Rusia yang berhasil dimusnahkan mencapai 370 unit sampai tanggal 9 April.
Kecelakaan Teknis atau Serangan dari Ukraina?
Pada tanggal 2 April, otoritas Rusia menginformasikan tentang jatuhnya pesawatTu-22M3 di daerah Irkutsk, Siberia, dan diperkirakan disebabkan oleh masalah teknis. Sang pilot meninggal dunia pada kejadian itu, sedangkan empat personil kru lainnya selamat dengan cara menggunakan sistem peluncur tempat duduk mereka. Akan tetapi, Irkutsk ini memiliki posisi geografis yang cukup jauh yaitu sekitar 4.000 km dari batas wilayah Ukraina—di luar jangkauan rudal jelajah milik Ukraina yang sudah diketahui—yang memicu pertanyaan atas penafsiran resmi pemerintahan Rusia.
Riwayat Kehilangan
Bukan kali pertama Ukraina menembak jatuh jenis pesawat tersebut. Di tahun 2023, satu unit Tu-22M3 dirontokan dalam area Stavropol. Kemudian pada bulan Juli 2024, bomber sejenis itu menderita kerusakan setelah diserang di landasan udara Olenya, terletak di kawasan Murmansk, Rusia.
Penerapan serangan jarak jauh menggunakan drone sebagai upaya untuk mengurangi keunggulan angkatan udara Rusia sudah menjadi salah satu metode kunci yang diadopsi oleh Kiev.
Sumber:
lb.ua
. Gambar: wikimedia. Kedua konten ini dikembangkan menggunakan teknologi AI dan sudah melewati proses tinjauan tim editor.
Komentar