economic policy economics government politics politics and government
Beranda / politics and government / Diskusi Ekonomi Prabowo Dapat Mengirim Sinyal Optimis ke Pasar, Meski dengan Batasan

Diskusi Ekonomi Prabowo Dapat Mengirim Sinyal Optimis ke Pasar, Meski dengan Batasan

Diskusi Ekonomi Prabowo Dapat Mengirim Sinyal Optimis ke Pasar, Meski dengan Batasan

Presiden Prabowo Subianto menyelenggarakan dialog ekonomi dengan mempersatukan berbagai pihak, termasuk para pembuat keputusan, ahli ekonomi, dan pelaku bisnis. Tindakan ini diharapkan akan membawa dampak baik kepada kondisi pasar.

Yusuf Rendy Manilet dari CORE Indonesia mengatakan bahwa jenis forum seperti ini memiliki potensi untuk menyampaikan sinyal positif tentang masa depan kebijakan, terlebih jika didukung oleh pesan yang tegas, konsisten, serta berdasarkan komitmen perbaikan struktur ekonomi.

“Meskipun begitu, dampak dari forum tersebut pada optimisme pasar cukup terbatas dan tidak serta-merta. Apalagi mengingat situasi global saat ini yang dipenuhi ketidaktentuan, seperti suku bunga yang tetap tinggi, konflik geopolitik, dan perlambatan ekonomi Cina,” ungkap Yusuf kepada , Rabu (9/4).

Dia menegaskan pula bahwa sesi diskusi semacam sarasehan ekonomi yang digelar Selasa (8/4), tidaklah tergolong sebagai suatu inovasi baru. Kegiatan serupa ini sudah diterapkan saat kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono serta Joko Widodo.

Update Kasus Dokter Residen Cabul di RSHS: Polisi Menanti Hasil Tes Psikologi dan Investigasi Forensik

“Namun, hal yang membuat diskusi Prabowo berbeda adalah aspek politiknya: diselenggarakan mendekati periode peralihan kekuasaan, sehingga memiliki bobot lebih besar dalam menggambarkan harapan pasar tentang arah kebijakan di masa depan,” katanya.

Selanjutnya, Yusuf menekankan bahwa aspek penting lainnya adalah pengejaran langkah-langkah nyata setelah acara diskusi itu untuk mengatasi tantangan-tantangannya secara langsung. Misalnya melalui proses hilirisasi yang adil dan merata, pengelolaan defisit anggaran yang semakin meningkat, serta penguatan stabilitas neraca pembayaran dalam perdagangan internasional.

Menurut dia, jika tidak ada tindakan konkret di ikuti dengan itu, diskusi tersebut hanya akan menjadi ajang simbolik saja dan bukannya instrumen untuk menciptakan kepercayaan jangka panjang.

“Oleh karena itu, optimisme pasar mungkin timbul sejenak, namun kelangsungan hal tersebut sangat bergantung pada kesinambungan keputusan serta kemampuan pemerintah yang akan datang untuk menangani perubahan ekonomi baik global maupun lokal dengan cara yang rasional,” ungkap Yusuf.

Analisis dari Panin Sekuritas, Felix Darmawan, melihat diskusi ekonomi yang diadakan oleh Prabowo sebagai langkah guna mengatasi ketidaknyamanan yang dirasakan pasar.

Taman Safari Indonesia: Dengar Kisah dari Penyelamat Hewan hingga Gugatan Mantan Karyawan OCI

“Terlebih lagi menjelang pergeseran kekuasaan pemerintahan serta menghadapi tekanan global seperti saat ini, suku bunganya tinggi, harga barang-barang berharga tidak menentu, dan situasi geopolitik semakin panas,” katanya.

Dia juga mencatat bahwa sarasehan yang digelar kemarin sangatlah berbeda dibandingkan dengan biasanya, di mana dialognya disajikan secara terbuka bukannya lewat rilis pers ataupun pertemuan tertutup bersama para pebisnis.

“Menariknya acara diskusi panel ini adalah para kandidat presiden beserta tim ekonomi mereka berpartisipasi dalam sesi tanya-jawab secara langsung. Ini dapat memberikan indikasi kepada pasar bahwa kebijakan di masa mendatang akan dirancang dengan mempertimbangkan masukan dari sektor industri,” ungkap Felix.

Felix mengatakan bahwa hal tersebut dapat menyebabkan pasar menjadi lebih optimistis, namun juga berpotensi tidak memberikan dampak sama sekali terhadapnya.

Pengembang Properti Nilai SLIK Sebagai Penghambat Akses Pembiayaan Perumahan

“Tetapi jika dari diskusi ini timbul komitmen serta arahan kebijakan yang jelas, hal tersebut dapat membantu mengurangi ketidakpastian. Hal utama saat ini adalah para pemain pasar membutuhkan transparansi, tidak hanya janji-janji saja,” katanya.

Sebelumnya, Prabowo menyelenggarakan pertemuan ekonomi yang berjudul “Menguatkan Ketahanan Ekonomi Indonesia Di tengah Munculnya Gelombang Pungutan Bea Perdagangan”. Kegiatan ini dilaksanakan di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta pada hari Selasa (8/4).

Acara tersebut dimeriahkan oleh keberadaan para menteri dari Kabinet Merah Putih, termasuk Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menkeu Sri Mulyani, Menteri Investasi serta CEO Danartanga Rosan Roeslani, Menaker Yassierli, Mendag Budi Santoso, Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan, dan kepala BGN Dadan Hindayana. Turut hadir dalam acara itu adalah pemimpin Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, kalangan akademisi dan pakar ekonomi, hingga perwakilan serikat pekerja sampai dengan pengusaha.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com