faith and religion history islam news religion
Beranda / religion / Dalil Hadits Tentang Puasa Syawal: Keutamaan, Hukum, dan Penjelasannya

Dalil Hadits Tentang Puasa Syawal: Keutamaan, Hukum, dan Penjelasannya

Dalil Hadits Tentang Puasa Syawal: Keutamaan, Hukum, dan Penjelasannya

Puasa Syawal merupakan suatu bentuk ibadah sunnah yang dijalani sesudah menyelesaikan kewajiban puasa Ramadan. Ibadah ini dilakukan dalam jangka waktu enam hari di bulan Syawal pasca perayaan Idul Fitri.

Aturan untuk melaksanakan puasa di bulan Syawal adalah sunnah. Meskipun statusnya sebagai sunnah, puasa ini memiliki keistimewaan yang signifikan dan oleh karena itu sungguh disesalkan apabila dilewatkannya tanpa alasan kuat.

Alasan di balik puasa Syawal berdasarkan atas beberapa riwayat. Serangkaian bukti mengenai puasa Syawal ini bisa dipelajari guna menjadi dasar utama dalam mengerjakan ibadah puasa Syawal tersebut.

Instruksi untuk menjalankan puasa Syawal berasal dari beberapa riwayat. Di bawah ini terdapat berbagai riwayat yang menjadi dasar puasa Syawal beserta dengan aturan dan pembahasannya.

Rusia Tertarik Beruji Coba dengan Timnas Indonesia, Kapan Ya Enaknya?


Alasan Hadits Mengenai Puasa Syawal

Instruksi praktis atau bukti hukum mengenai puasa Syawal berdasarkan pada sejumlah hadits yang membahas tentang puasa tersebut. Bukti ini bisa dianggap sebagai poin utama dalam menjalankan puasa tambahan selama enam hari di bulan Syawal.

Hadits mengenai puasa di bulan Syawal tersebut mencakup pesanan Nabi Muhammad SAW kepada pengikutnya untuk menjalankan puasa sunnah di Bulan Syawal. Data Hadits seputar puasa Syawal turut menyinggung pentingnya ibadah puasa Syawal yang dapat mendorong umat Muslim supaya merangkul dan melakukan puasa Syawal guna memperoleh keridhaan Allah SWT.

Berikut adalah beberapa hadis yang menjadi bukti pentingnya puasa di bulan Syawal disertai dengan penjelasannya masing-masing:


1. Hadits H.R. Muslim

Warga Pinrang Temukan Dua Mortir Diyakini Ditinggalkan Jepang, Polisi Menghancurkannya

Siapa yang berpuasa Ramadan lalu diikuti dengan puasa enam hari bulan Syawal, maka itu setara dengan berpuasa seumur hidup.

“Siapakah pun yang menunaikan ibadah puasa Ramadan lalu melanjutkan dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, niscaya ia akan mendapatkan ganjaran seolah-olah telah menjalankan puasa untuk satu tahun penuh,” (HR. Muslim).

Hadits mengenai puasa Syawal yang dinyatakan oleh Muslim ini menjabarkan kebaikan dari melaksanakan puasa sunnah di Bulan Syawal untuk tujuh belas hari berturut-turut. Dalam hadits tersebut disebutkan bahwa dengan memperpanjang ibadah puasa dari Ramadhan hingga enam hari dalam bulan Syawal itu sama seperti telah berpuasa sepanjang tahun.


2. Hadits diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Al-Nasa’i

Rasulullah saw. bersabda:

Rugi Miliaran, Korban Gagal Bayar Koperasi Melania Laporkan ke Polisi

Siapa yang berpuasa Ramadan dan enam hari di bulan Syawal, maka itu adalah puasa sepanjang tahun.

“Siapakah pun yang menunaikan ibadah puasa Ramadan serta tambahan enam hari pada bulan Syawwal, akan setara dengan melaksanakan puasa selama satu tahun penuh,” (HR. Ahmad dan An-Nasai).

Riwayat hadits dari Ahmad dan An-Nasa’i menggambarkan sesuatu yang hampir serupa dengan keterangan seputar puasa Syawal sebelumnya. Bukti ini memperkuat bahwa melakukan puasa selama Ramadan kemudian disusul dengan puasa enam hari pada bulan Syawal setara dengan berpuasa sepanjang tahun dalam hal mendapatkan ganjaran.

Informasi hadits ini menggarisbawahi pentingnya serta ganjaran dari puasa Ramadan lalu diikuti dengan lanjutan kepuasan dalam menjalankan puasa Syawal. Puasa sunat Syawal bisa dikerjakan sebagai pelengkap atas puasa Ramadan yang telah dilakukan sebelumnya saat bulan suci tersebut.


3. Hadits riwayat Imam Ibn Majah

Rasulullah saw. bersabda:

Studi bulan Ramadan setara dengan sepuluh kali nilainya dan berpuasa selama enam hari sesudahnya sama dengan dua bulan. Itu adalah puasa sepanjang tahun.

“Puasa pada bulan Ramadan bernilai sepuluh kali lipat, sementara puasa enam hari sesudahnya berarti dua bulan, sehingga keseluruhan nilainya setara dengan puasa sepanjang tahun,” (HR Ibnu Majah).

Redaksi dalil mengenai puasa Syawal berhubungan dengan ganjaran dari melaksanakan puasa tersebut. Puasa pada bulan Ramadan dikalkulasikan menjadi sepuluh kali ganda nilainya, sementara puasa selama enam hari sesudahnya dianggap sama dengan tambahan dua bulan ibadah. Oleh karena itu, total ganjaran untuk puasa Ramadan yang diteruskan dengan puasa Syawal akan sebanding dengan melakukan puasa sepanjang tahun secara keseluruhan.


4. Hadits H.R. Thabrani

Rasulullah saw. bersabda:

Allah menggandakan kebaikan menjadi sepuluh kali lipat, sehingga bulan Ramadan setara dengan sepuluh bulan, dan puasa enam hari setelah Idul Fitri melengkapi satu tahun penuh.

” Allah menciptakan suatu kebaikan dengan penggandaan yang luar biasa sebanyak sepuluh kali lipat. Oleh karena itu, ibadah puasa selama bulan Ramadhan bernilai seperti telah menunaikannya dalam waktu sepuluh bulan, dan tambahan enam hari berpuasa setelah Idul Fitri akan menggenapkannya sebagai sebuah tahun penuh,” (HR Thabrani).

Hadis tentang puasa Syawal ini tetap terkait dengan ganjaran dari melaksanakan puasa sunnah Syawal. Penjelasan mengenai puasa Syawal tersebut menyebutkan bahwa Allah SWT menetapkan bahawa suatu kebaikan dapat dilipatgandakan hingga sepuluh kali lipat serta puasa Ramadan diperhitungkan sebagai sembilan belas bulan tambahan. Selanjutnya, ganjaran untuk puasa Syawal yang dilakukan sesudah Idul Fitri akan membuat periode ibadah Anda lengkap selama sebelas bulan secara keseluruhan.

Aturan Berpuasa Bulan Syawal serta Pembahasannya


Hukum pelaksanaan

puasa Syawal

ialah sunnah muakkadah. Ini berarti puasa di bulan Syawwal sangat disarankan.

dianjurkan

dijalankan oleh masyarakat Muslim.

Walaupun bukan menjadi kewajiban, puasa sunah Syawal menjanjikan ganjaran yang sangat mulia. Melakukan puasa selain bulan Ramadhan dan dilanjuti dengan puasa sunah Syawal dapat memberi balasan seperti berpuasa satu tahun secara keseluruhan sesuai dengan hadits-hadits tentang puasa Syawal sebelumnya.

Menurut situs resmi Suara Muhammadiyah, bulan Syawal merupakan momen untuk merayakan kemenangan kaum Muslim atas kemampuan mereka mengendalikan dahaga, kelaparan, dan godaan lainnya sepanjang Bulan Ramadhan. Di dalam terminologi Arab, istilah “Syawal” bermula dari perkataan “Syila”, yang memiliki arti “meningkat atau naik”.

Bulan Syawal menjadi suatu ujian bagi kaum Muslimin. Ini menunjukkan apakah mereka dapat menjaga atau malah menggenjot tingkat kepercayaan diri di atas apa yang telah dicapai saat berpuasa pada Bulan Ramadhan.

Kegiatan sehari-hari saat bulan Ramadhan dipenuhi dengan

amalan salih Ramadan

, sepeti membaca Al-Quran, sholat tahajud, memberikan sedekah, mengingati Allah, dan hal-hal lainnya. Apakah ketika memasuki bulan Syawal, kegiatan-kegiatan itu masih bisa diteruskan?

Inilah saatnya bagi umat Muslim untuk membuktikan diri setelah melewati masa pengajaran selama Ramadhan, dengan tujuan mencapai kepribadian yang bertakwa. Setelah puasa Ramadan, sebenarnya penting bagi umat Islam untuk mengembangkan imannya serta ketaqwaannya lewat beragam cara.

amalan sunah

yang dianjurkan dalam Islam.

Puasa sunah Syawal merupakan suatu ibadah yang dianjurkan untuk dipraktikkan setelah berakhirnya bulan Ramadhan. Cara melakukannya telah diuraikan dengan jelas dalam dalil tentang puasa Syawal.

Prinsip ini harus mendorong umat Muslim untuk menjalankan puasa sunnah Syawal. Puasa Sunnah Syawal bisa dilakukan mulai tanggal 2 sampai akhir bulan Syawal. Adapun tanggal 1 Syawal diharamkan untuk berpuasa karena itu adalah Hari Raya Idul Fitri.

Terkait dengan hal ini, mengenai pelaksanaan puasa Syawal yang sebaiknya dilakukan secara beruntun atau bisa juga dikerjakan secara tersendiri-sendiri, menurut penjelasan Imam Nawawi di kitab Al-Majmu’, tidak wajib bagi seseorang untuk melakukan puasa Syawal tanpa henti-hentinya asalkan tetap dalam rentang waktu bulan Syawal tersebut.

Menurut situs web Muhammadiyah, mengenai prosedur puasa sunah Syawal, Majelis Tasyrih Muhammadiyah menyebabkan boleh untuk melakukannya secara berturut-turut dalam satu waktu selama enam hari atau dengan jeda-jeda di sela-sela bulan tersebut. Puasa Syawal bisa dimulai dari tanggal 2 hingga 30 Syawal.

Cara pelaksanaan

puasa sunah Syawal

Bisa disambung satu per satu atau dipisahkan. Hal ini menggambarkan kemampuan dalam melaksanakan puasa Syawal, entah itu dilakukan dengan cara menyambung maupun memisahkan.

berturut-turut

atau terpisah.

Prioritas dari puasa bulan Syawal menurut dalilnya adalah sebagai berikut:

puasa Syawal

Di sini dapat dijadikan inspirasi untuk menjalankan puasa Syawal. Sehingga, para pemeluk Islam dapat menekuni ibadah puasa Ramadan lalu meneruskan dengan puasa sunnah Syawal sebanyak enam hari dalam bulan Syawal.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com