Kareba Nusantara – Pengguna media sosial heboh mengobrol tentang aroma tajam serupa gas di kawasan Bekasi, Jawa Barat (Jabar). Aroma ini pun tercium pula oleh beberapa konsumen jalan tol MBZ. Berdasarkan diskusi luas yang muncul di platform-media digital tersebut, BPBD Kota Bekasi sudah memulai investigasi.
Bau yang mirip dengan gas dilaporkan terdeteksi dan dialami oleh penduduk di berbagai daerah di Kota Bekasi pada hari Jumat (18/4) sekira pukul 21:50 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mengonfirmasi keberadaan aroma menusuk ini dan kemudian mulai melakukan investigasi untuk mengetahui asal-usul dari baunya yang tidak sedap tersebut.
“Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah kota Bekasi, pemantauan telah dilaksanakan di tiga kecamatan,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari saat berbicara dengan jurnalis pada hari Sabtu (19/4).
Ketiganya adalah Kecamatan Mustikajaya, Kecamatan Rawalumbu, serta Kecamatan Bantargebum. Dinas Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi mengirimkan tiga unit ambulance untuk menyelidiki aroma tak sedap itu. Meskipun begitu, sampai Jumat malam (18/4), asal-usul baunya masih belum bisa diidentifikasi.
“Seperti disampaikan dalam laporannya, Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Bekasi meneruskan pencarian mereka di hari Sabtu pagi dengan memeriksa area seputaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Bekasi. Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi apakah aroma kuat itu berasal dari air sungai yang telah terkontaminasi oleh limbah industri,” jelas Abdul Muhari.
Di samping itu, BPBD Kota Bekasi telah mengadakan koordinasi dengan beberapa perusahaan yang memiliki jaringan pipa gas di kota tersebut. Termasuk Perusahaan Gas Nasional (PGN), Perta Gas, sampai ke perusahaan milik daerah (BUMD). Hal ini dilakukan guna mengetahui asal-usul aroma tidak sedap yang dialami masyarakat setempat.
“Terkait masalah ini, BNPB menyarankan agar masyarakat tetap tenang tapi meningkatkan waspada. Jika merasakan aroma tak sedap mirip gas, penduduk diminta cepat menjauh dari daerah yang terkena dampak tersebut, hindari menggunakan sumber api atau alat elektrik yang bisa memicu ledakan, serta tutup hidung dan mulut dengan kain lembab guna mengurangi eksposisi pada substansi berbahaya,” jelasnya.
Komentar