Kareba Nusantara- JAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melaporkan bahwa bersama dengan penahanan sepeda motor Royal Enfield, tim investigasi juga menemukan satu kendaraan bermotor lainnya yang dimiliki mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam kaitannya dengan dugaan skandal pengadaan iklan di Bank BJB. Akan tetapi, pihak KPK belum memberikan rincian lebih lanjut tentang merk dari mobil tersebut yang diamankan.
“Berkaitan dengan kendaraan lainnya selain Royal Enfield yang dirampas dari Saudara RK (Ridwan Kamil), kami mendapatkan data bahwa terdapat sebuah unit kendaraan beroda empat,” ungkap Tessa Mahardhika Sugiarto, Spokesperson Komisi Pemberantasan Korupsi, dalam pertemuan di gedung bertajuk Merah Putih, Jakarta, pada hari Jumat, 25 April 2025.
Tessa menyebutkan bahwa mobil itu belum dipindahkan ke Rumah Penyimpanan Benda Sitaan dan Rampasan (Rupbasan) karena masih dalam proses perbaikan di bengkel.
“Kenapa kendaraan itu belum dapat dipindahkan ke Rupbasan? Karena saat ini masih dalam proses perbaikan di bengkel mobil,” jelasnya.
Sebelumnya, KPK sudah menahan sepeda motornya yang merupakan Royal Enfield milik Ridwan Kamil tersebut saat melakukan pencarian dan penyelidikan di kediamannya di Bandung pada tanggal 10 Maret 2025 silam dalam kasus dugaan suap terkait pemasangan iklan untuk Bank BJB.
Baru-baru ini, KPK menampilkan sepeda motor Royal Enfield varian Classic 500 Limited Edition yang telah mereka sita dari Ridwan Kamil. Kendaraan tersebut dipajang di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan dan Rampasan (Rupbasan) Cawang, Jakarta Timur, pada hari Jumat tanggal 25 April 2025.
Di tempat kejadian, sepeda motor Royal Enfield itu tidak sama dengan sepeda motor Royal Enfield yang biasanya ditampilkan oleh Ridwan Kamil, yakni model Royal Enfield jenis Classic 500 Battle Green.
Motor Royal Enfield tersebut bercat hitam dan dilapisi garis-garis bertema emas yang mencantumkan kata ‘Royal Enfield’. Di kedua sisinya juga tersedia tas pelana atau dikenal sebagai saddle bag.
Pejabat dari Komisi Pemberantasan Korupsi pun berusaha menghidupkan kembali sepeda motornya beberapa kali guna memverifikasi keadaan kendaraannya.
KPK sudah mengidentifikasi lima individu sebagai tersangka dalam skandal suap terkait tender iklan untuk Bank BJB, yaitu Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi serta Pejabat Penyusun Perjanjian Sejati dan juga Ketua Bagian Pengawas Keamanan Bisnis BJB Widi Hartoto.
Selanjutnya, pemilik agensi Antedja Muliatama dan Cakrawala Kreasi Mandiri yang bernama Ikin Asikin Dulmanan, pemilik agensi BSC Advertising dan Wahana Semesta Bandung Ekspress yakni Suhendrik, serta sang pemimpin di balik Cipta Karya Sukses Bersama yaitu Sophan Jaya Kusuma.
Peneliti dari KPK menduga bahwa dampak korupsinya di Bank BJB telah mengakibatkan hilangnya aset negara sebesar Rp 222 miliar.
Komentar