–
Performa Chelsea di Liga Inggris selama dua tahun terakhir seperti ini
roller coaster
Tim dari London itu mengalami kemerosotan di musim lalu, tetapi mulai pulih dengan bertahap di musim ini.
Anak asuh Enzo Maresca saat ini sukses meningkatkan performanya dan berada di peringkat keempat pada tabel sementara. Peluang untuk kembali tampil di Liga Champions musim depan terbuka lebar bagi mereka serta tetap bersaing di ajang UEFA Conference League.
Satu pemain yang menjadi kunci dalam kebangkitan Chelsea adalah Cole Palmer. Pesepakbola lahir tahun 2002 tersebut direkrut dari Manchester City di awal musim dengan nilai transfer sebesar GBP 40 juta atau setara dengan lebih dari IDR 800 miliar.
Saat memakai seragam Chelsea, sang pesepak bola asal Manchester telah mengemas 36 gol di ajang Premier League dengan 14 gol tercipta dalam musim ini saja. Di samping itu, performa gemilangnya tahun kemarin pun berkatinya menerima gelar Pemain Muda Terbaik dari Liga Inggris.
Keberhasilan Cole Palmer memuncak sehingga ia menerima undangan untuk bergabung dengan tim nasional Inggris. Dia pun terpilih sebagai salah satu dari para pemain yang dilibatkan oleh Gareth Southgate untuk mengikuti turnamen itu.
Walaupun belum berhasil menduduki posisi sepuluh besar, Palmer beberapa kali berperan penting sebagai pemain pengganti. Salah satu contohnya terjadi pada pertandingan semifinal melawan Belanda, di mana dia menyuguhkan assist indah sehingga Ollie Watkins dapat mencetak gol di menit-menuju-akhir permainan tersebut.
Berikut beberapa hari kemudian, Cole Palmer turut serta dalam pertandingan final Piala Eropa 2024. Dia dimasukkan sebagai pemain pengganti dan segera menciptakan perbedaan yang signifikan di lapangan.
Menurut artikel dari The Times, sang pemain dengan posisi gelandang itu menampilkan momennya ketika dia sukses mencetak gol dalam pertandingan tersebut. Palmer menyatakan bahwa gol itu merupakan puncak karier baginya, walaupun timnya dikalahkan oleh Spanyol dan tidak bisa menjadi juara.
“Saya bermain sebagai pemain cadangan mulai menit ke-70 dan sukses menjaringkan gol penyeimbang hanya tiga menit setelahnya. Meskipun kami dikalahkan oleh Spanyol, gol itu tetap merupakan titik tertinggi dalam seluruh perjalanan karier saya,” jelas Palmer kepada The Times.
Komentar