Pertandingan antara Timnas Indonesia dan Australia pada bulan Maret lalu menjadi saat istimewa bagi Kevin Diks. Saat pertandingan away yang berlangsung di Sydney Football Stadium itu, Kevin Diks mendapat peluang untuk membuka skor dengan mencetak gol perdananya untuk tim nasional Indonesia lewat eksekusi penalti pada menit ke-8.
Tendangan penalti itu tidak berhasil lantaran bola mengenai bagian kanan mistar gawang. Peluang emas bagi Tim Nasional Indonesia berubah menjadi kenangan ketika pasukan Australia sukses menjaringkan tiga gol sebelum babak berakhir dengan skor telak 5-1 untuk kemenangan mereka.
Setelah pertandingan itu, Kevin menjelaskan situasi sebenarnya yang menyebabkan kegagalannya mencetak gol tendangan penalti ketika berhadapan dengan Australia. Meskipun di FC Copenhagen ia menjadi eksekutor utama untuk tendangan penalti dan berhasil pada 12 kesempatan sementara gagal dua kali.
Pemain bertahan yang telah berumur 28 tahun itu menyatakan bahwa dia tidak memperhatikan letak kiper Australia Mathew Ryan ketika melakukan tendangan penalti. Dia menjelaskan, “Di kesempatan kali ini, aku enggak melirik ke arah sang penjaga gawang sama sekali. Aku rasa itu hampir sempurna. Aku mementalkan bola menuju sisi dalam mistar dengan sudut cukup tinggi,” ungkapnya di kanal YouTube Copenhagen Sundays.
Meski begitu, Diks menyebutkan bahwa dirinya telah berupaya semaksimal mungkin dan menyelesaikan momen tersebut dengan baik. “Akan tetapi ini merupakan bagian dari tanggung jawab kerja, dan bila Anda tak mencobanya, maka Anda tak akan pernah memahami kapan kesempatan untuk sukses datang. Kadang-kadang kita merasakan kekalahan namun harus bisa bangkit lagi, hal itu pun sudah saya lakukan di tempat ini,” ungkap sang atlet yang memiliki darah Maluku tersebut.
Setelah pertandingan itu, Diks mendapat banyak dorongan dari timnya supaya dapat membangun semangat kembali pada pertandingan selanjutnya. Dia berkata, “Iya, usia saya sudah tak muda lagi, sehingga saya paham cara mengembalikan kepercayaan diri. Saya juga merasakan dukungan dari lingkungan sekeliling serta mengetahui bahwa suasana hati saya cukup baik untuk melupakan hal itu.”
Dalam pertandingan menghadapi Bahrain, Diks tampil sejak awal dan ikut membantu tim nasional Indonesia mencapai kemenangan dengan skor ketat 1-0. Dia menyatakan, “Saya akan memberikan semua kemampuan di laga mendatang. Kami telah berhasil menaklukkan Bahrain dan ini merupakan kemenangan yang amat vital karena kita paling tidak dapat maju ke babak playoff serta menganalisis hasil dari kedua pertandingan berikutnya.”
Kevin Diks mengucapkan pujian untuk para penggemar Tim Nasional Indonesia ketika berada di Australia dan merasakan suasana seolah-olah bertanding di kandang sendiri. Dia menyatakan bahwa mereka memainkan pertandingan sebagai tim tamu di hadapan Australia dengan atmosfer layaknya laga kandang, menurut dia setidaknya ada 25ribu pendukung dari Indonesia. Sebagai catatan tambahan, pemain ini bakal bergabung ke klub Borussia Monchengladbach pada musim mendatang.
Pada waktu bersamaan, ia menambahkan bahwa bertanding untuk Tim Nasional Indonesia di markas sendiri merupakan pengalaman istimewa bagi dirinya. “Bermain untuk Indonesia di depan pendukungnya sungguh luar biasa. Mereka mencapai standar tertinggi dalam hal mendukung tim, mulai dari cara mereka membuat spanduk hingga segala sesuatunya ini benar-benar suatu kebesaran.”
Banyak dukungan diterimanya, hingga ia harus membawa satu koper hanya untuk menyimpan hadiah-hadiah dari para fans. Dia mengatakan, “Fans juga mendatangi hotel tempat tinggalku dan membagi-bagikan hadiah, sehingga saat aku pulang, ada satu koper penuh oleh-oleh daripada mereka. Sebagai penutup, seperti yang sudah-sudah, kamu harus pergi ke Jakarta guna menyaksikan laga kontra Tiongkok serta mencicipi betapa besarnya antusiasme pendukung di sana.”
Komentar