agriculture Business food culture health history
Beranda / history / Kisah Sang Petani Bijak: Menghadapi Kejahatan dengan Kebaikan

Kisah Sang Petani Bijak: Menghadapi Kejahatan dengan Kebaikan

Kisah Sang Petani Bijak: Menghadapi Kejahatan dengan Kebaikan

Inilah cerita singkat mengenai sang lelaki lanjut usia yang selalu bertahan dalam pekerjaannya menjadi petani di suatu kampung. Buah hasil bumi yang dirawatnya ialah buah papayer.

Pohon pepaya itu diperlakukan dengan hati-hati sejak masih muda sampai tumbuh dewasa dan berbuah, siap untuk di petik.

Kakek tersebut telah membayangkan menerima sejumlah uang dari hasil penjualan buah papainya. Umumnya, sudah ada pembeli yang datang langsung ke kebun untuk membeli pepaya miliknya.

Meskipun jumlahnya tak terlalu besar, uang tersebut pastinya sangat diperlukan untuk memenuhi keperluan sehari-hari sang kakek beserta keluarganya.

Namun, ternyata membuat sang nenek sangat heran lantaran jumlah buah pada pohon pepaya itu sungguh minim.

Outstanding di Keuangan: 4 Shio Ini Raih Keberuntungan dengan Tabungan Tambahan!

Beberapa posisi dari sejumlah pohon pepaya secara tidak sengaja berada di area dekat dengan pagar yang membatasi jalannya menuju kota kabupaten terdekat.

Hampir tidak ada buah yang diproduksi karena sebagian besar pepaya mengalami kerugian secara signifikan.

Mengetahui dampak merugikan tersebut, sang kakek menggelengkan kepalanya dan kemudian bertaubat. Sesampainya di rumah, sang kakek pun pulang.

Istri yang menyaksikan suaminya sedih, berusaha menenangkan dengan perkataan penuh semangat. Akan tetapi, pemikiran sang kakek jauh berbeda dari yang ada di pikiran istrinya.

Kakek itu merasa iba kepada seorang pencuri yang harus menunggu hingga larut malam hanya demi mengambil segelintir buah pepaya.

Konferensi WeSWAM 2025: Dapatkan Manfaat Anti-Penuaan dengan Botulinum Toxin Nabota dari Daewoong Pharmaceutical

Tiba-tiba sang kakek memiliki inspirasi dan segera mewujudkannya esok hari, di mana dia memutuskan untuk menolong sang perampok dengan menyediakan satu buah tangga.

Tetapi, siapa yang menyangka bahwa esok hari buah pepaya di atas pohon tetap utuh jumlahnya, berarti tak satu pun yang dirampas oleh pencuri.

Kakek itu sabar dan menghabiskan waktu tunggunya untuk hari berikutnya. Tetapi, fenomena serupa tetap saja ada, dimana buah pepaya masih utuh walaupun dia telah meletakkan satu tangga di sampingnya.

Keesokan harinya, sang kakek menerima kunjungan dari seorang pemuda yang tidak dia kenali. Pemuda itu tiba dengan membawa beberapa buah pepaya yang sudah masak dan menyampaikannya kepada kakek tersebut.

Remaja itu kemudian menyampaikan permohonan maaf dan bercerita bahwa dia lah yang telah mengambil papayanya si kakek itu.

Pemko Batam Bersihkan Kota dari Reklame Ilegal dan Pajak Mangkrak

Sesungguhnya remaja itu berencana untuk mengambil buah pepaya secara curang. Namun, setelah ia menemukan satu tangga, pikirannya berubah dan menyadari bahwa sang pemilik pepaya sangat bersabar serta memiliki sifat yang luhur.

Dari waktu itu, sang pemuda telah memutuskan untuk beralih menjadi seseorang yang lebih baik dan berniat tak ingin mengambil barang milik orang lain tanpa izin lagi.

Pelajaran etika dari cerita tersebut ialah sebaiknya kita senantiasa menunjukkan sikap positif, termasuk pada individu yang sudah bertindak buruk terhadap diri kita.

Suatu tindakan baik walaupun sekecil apapun, ternyata mampu memberi pengaruh positif kepada kesejahteraan orang lain.

Bisa jadi seseorang yang kita coba perbaiki tersebut awalnya berniat buruk kepada kita, tetapi akhirnya merasa malu dan membatalkan niat negatifnya.

Jangan melakukan kebaikan dengan harapan mendapatkan imbalan apapun. Ini menunjukkan bahwa tindakan tersebut kurang bersifat ikhlas. Tetapi percayalah bahwa setiap perbuatan baik pasti akan tercatat sebagai amalan kita.

Oleh karena itu, meskipun kita melakukan kebajikan tanpa mengharapkan balasan apa pun, semua kebaikan yang telah kita sebar di segala Tempat akan membawa hasil yang menyenangkan pada akhirnya.

Tidak peduli bagaimana wujudnya, kebajikan pasti akan menghasilkan dampak positif bagi kita. Walaupun mungkin efek tersebut tidak terasa dengan segera.

Mungkin hasilnya akan dirasakan oleh generasi setelah kita. Oleh karena itu, selalulah rajin dalam melaksanakan kebaikan terhadap orang lain.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com