food and drink health health advice healthy living nutrition
Beranda / nutrition / 5 Jenis Orang yang Sebaiknya Hindari Konsumsi Alpukat

5 Jenis Orang yang Sebaiknya Hindari Konsumsi Alpukat

5 Jenis Orang yang Sebaiknya Hindari Konsumsi Alpukat


JAKARTA, Kareba Nusantara

Alpukat sudah lama diakui sebagai makanan bergizi tinggi yang memiliki berbagai keuntungan. Ini mengandung beragam zat gizi seperti serat, lemak baik, vitamin C, vitamin E, vitamin B6, kalium, magnesium, serta asupan folat.

Alpukat diyakin bisa mengurangi peluang terkena penyakit jantung serta merawat kesegaran otak. Sebagaimana dilansir dari situs Cleveland Clinic, biasanya orang dianjurkan untuk memakan sekitar 1/2 sampai 1 biji alpukat setiap harinya.

Walau kaya nutrisi dan baik untuk kesehatan, tidak semua individu dianjurkan untuk makan alpukat. Terdapat beberapa kelompok orang yang harus menahan diri atau bahkan menjauhi buah tersebut.

Menurut halaman WebMD, berikut ini adalah beberapa kelompok orang yang sebaiknya menghindari konsumsi alpukat atau hanya membatasinya.

Nasib Dapur MBG yang Tutup Karena Kerugian Besar, Yayasan Dilanda Dugaan Penyalahgunaan Dana Mitra

1. Alergi lateks

Intoleransi latex atau kepekaan terhadap lateks merupakan kondisi di mana seseorang memiliki respons negatif terhadap bahan lateks. Penderita sensitisasi ini harus menghindari konsumsi buah alpukat karena dapat meningkatkan risiko reaksi anafilaksis seperti kesulitan bernapas serta timbulnya ruam merah dan rasa gatal pada kulit.

Ini terjadi karena ada protein serupa lateks di dalam buah alpukat. Sistem pertahanan tubuh orang dengan alergi lateks bisa keliru menanggap protein tersebut seperti lateks, dan hal itu menyebabkan timbulnya reaksi alergi.

2. Orang dengan penyakit liver

Penderita penyakit hati sebaiknya menghindari konsumsi alpukat karena beberapa tipe buah ini memiliki kandungan estragole dan anethole.

9 Kebiasaan Sepele di Rumah yang Memicu Kemiskinan dan Penghalang Rezeki

Kedua hal ini dapat memperbesar peluang terjadinya gangguan liver apabila diambil dalam jumlah berlebihan.

2. Seseorang yang memiliki gangguan pada sistem pencernaan

Orang yang memiliki gangguan pada sistem pencernaan, misalnya iritasi gastrointestinal, dilarang untuk memakan alpokat. Karena, buah tersebut bisa menyebabkan kondisi iritasi menjadi lebih buruk.

Alpukat memiliki kandungan FODMAPs (Fermentable Oligosaccharides, Disaccharides, Monosaccharides, dan Polyols). Zat-zat tersebut adalah tipe karbohidrat spesifik yang bisa susah untuk dicerna sebagian orang.

Sebagian individu yang memiliki masalah pada sistem pencernaan, seperti sindrom iritan kolon besar (IBS) atau alergi terhadap zat-zat tertentu dalam makanan seperti FODMAPs, bisa merasakan gejala-gejala berupa bengkaknya perut, peningkatan produksi gas, atau bahkan diare setelah memakan jenis-jenis makanan tersebut.

11 Tips Memperbaiki HP yang Terkena Air, Kembali Normal tanpa Perlu Jasa Teknisi

3. Obesitas

American Medical Association menetapkan obesitas sebagai suatu bentuk penyakit. Seseorang yang menderita obesitas atau memiliki berat badan berlebih termasuk dalam kategori tersebut.

tidak disarankan konsumsi alpukat.

Sebab itu, buah tersebut memiliki kadar lemak yang tinggi. Mengonsumsinya secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang sulit dikontrol.

4. Orang dengan kolesterol

Tentu saja alpukat dapat membantu menurunkan kolesterol, tetapi hanya berlaku bagi mereka dengan kadar kolesterol tinggi. Di sisi lain, individu yang memiliki kolesterol di bawah normal atau sangat rendah sebaiknya sungguh-sungguh menghindari konsumsi buah ini.

Ini terjadi karena alpukat mengandung beta sitosterol yang dapat menyerap kolesterol yang diperlukan oleh tubuh. Oleh sebab itu, untuk individu dengan tingkat kolesterol sangat rendah hal tersebut bisa menjadi bahaya. Bila dimakan secara rutin, alpukat memiliki potensi menyebabkan penyerapan lebih banyak HDL atau kolesterol baik pada mereka yang memiliki kadar kolesterol sangat rendah.

5. Seseorang yang memiliki keluhan pada ginjal

Menurut situs Healthline, alpukat memiliki kadar potasium yang cukup tinggi dan dapat memperbesar kemungkinan munculnya gangguan pada organ ginjal apabila dimakan secara berlebihan. Sebagai contoh, sebuah alpukat biasanya mengandung sekitar 690 miligram potasium.

Konsentrasi kalium yang terlalu tinggi dapat mengganggu fungsi ginjal. Namun, bagi individu tanpa kondisi medis pada organ ginjal, situasi tersebut umumnya bukanlah permasalahan serius.

Akan tetapi, untuk individu dengan masalah ginjal, beban pada organ ini pasti menjadi lebih berat. Selain kadar potassium-nya yang tinggi, konsentrasinya dari unsur kalium juga cukup signifikan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com