diet and nutrition health health advice health tips nutrition
Beranda / nutrition / 5 Gejala Sudah Terlalu Sering Mengonsumsi Makanan Berlemak

5 Gejala Sudah Terlalu Sering Mengonsumsi Makanan Berlemak

5 Gejala Sudah Terlalu Sering Mengonsumsi Makanan Berlemak


JAKARTA,

Lemak adalah salah satu zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Untuk membantu penyerapan vitamin A, vitamin D, serta vitamin E, tubuh memerlukan lemak dalam proses sintesis tersebut.

Bukan hanya itu saja, lemak diperlukan oleh tubuh sebagai sumber energi siap pakai. Walaupun memberikan keuntungan ini, mengonsumsi jumlah lemak berlebih bisa menimbulkan efek negatif pada kesehatan.

Menariknya, tubuh memiliki mekanisme khusus yang dapat menunjukkan apabila Anda telah mengkonsumsi lemak dalam jumlah berlebihan.

Indikasi-indikasi tersebut bisa memudahkan Anda dalam mengevaluasi kebiasaan makan untuk menjaga keseimbangan serta meraih kondisi tubuh yang prima.

9 Kebiasaan Sepele di Rumah yang Memicu Kemiskinan dan Penghalang Rezeki

Dikutip dari laman
Eat This Not That
Berikut adalah 5 indikasi bahwa Anda mengonsumsi terlalu banyak makanan berlemak.


5 Indikasi Mengonsumsi Terlalu Banyak Makanan Lembut


1.Kembung

Mengonsumsi terlalu banyak makanan berlemak bisa mengakibatkan perut buncit. Ini karena tubuh kesulitan untuk mencernanya dan merombakkannya, akhirnya proses fermentasinya menjadi lebih lama di dalam perut.

Langkah ini diidentifikasi oleh frekuensi menguap, rasa penuh pada perut, serta pembengkakan.

11 Tips Memperbaiki HP yang Terkena Air, Kembali Normal tanpa Perlu Jasa Teknisi


2. Diare

Indikasi berikut dari konsumsi makanan tinggi lemak berlebihan adalah diare. Mengonsumsi makanan kaya lemak dalam jumlah besar bisa menyebabkan diare sebab lemak yang tak tertabsorpsi sempurna bakal mencapai usus besar.

Langkah ini mendorong usus besar memproduksi cairan tambahan, hasilnya akan menimbulkan diare. Apabila keadaan tersebut berlangsung tanpa henti, dinding usus besar dapat terkena iritasi jangka panjang.

Inflamasi yang terjadi secara berkelanjutan pada dinding usus bisa menghancurkan sel-sel normal dan mungkin memicu perubahan genetik yang mendukung perkembangan sel-selsel ganas.


3. Lesu

7 Tips Ampuh Merawat Mata Agar Tetap Sehat dan Nyaman Meski Hadapi Layar Digital Setiap Hari

Lelah juga bisa menandakan bahwa Anda telah mengkonsumsi terlalu banyak makanan yang kaya akan lemak, terutama lemak jenuh serta lemak trans.

Lemak ekstra bisa menyebabkan lambannya penyerapan makanan di dalam tubuh, yang pada gilirannya membuat tubuh harus bekerja lebih keras dan menggunakan lebih banyak energi untuk merombaknya.

Ini dapat menghasilkan perasaan ngantuk, lesu, serta kekurangan tenaga. Tambahan pula, asupan berlebih dari jenis makanan bergoreng bisa menimbulkan kenaikan kadar glukosa dalam darah dengan cepat sebelum kemudian merosot secara signifikan, membuat badan menjadi tidak bugar dan tak berenergi.


4. Napas bau

Konsumsi lemak berlebih di dalam tubuh bisa meningkatkan pembentukan keton, yang merupakan produk terakhir dari metabolisme lemak. Apabila kadar keton naik, hal ini dapat menyebabkan timbulnya bau tak sedap pada nafas atau disebut juga bau mulut.

Khususnya bagi Anda yang tengah melaksanakan pola makan rendah karbohidrat tetapi tinggi lemak.


5. Tidur tidak nyenyak

Mengonsumsi terlalu banyak makanan tinggi lemak bisa menurunkan mutu tidur Anda. Makanan tersebut umumnya membuat proses pencernaan menjadi lebih lambat, yang menyebabkan tubuh tetap aktif meski sudah waktunya untuk rileks.

Ini bisa menimbulkan rasa tak nyaman di perut, menjadikan tidur Anda resah dan kurang pulas. Di samping itu, makanan dengan kandungan lemak tinggi pun dapat mempengaruhi sekresi hormon-hormon yang bertanggung jawab atas ritme tidur kita, contohnya adalah melatonin.

Sehingga, Anda mungkin mengalami kesulitan dalam memejamkan mata atau sering bangun saat malam hari.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com